Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Delapan Kali Gagal Beasiswa, Alhamdulillah LPDP - Santri Kesembilan

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim Di Subuh yang dingin di kota Jogja ini, melihat Whatsapp story teman yang bertuliskan “Call upon me, I will respond to you..” Sebuah ayat Al-quran yang memiliki makna, “Berdoalah maka akan aku kabulkan”. Hal ini menyeret saya pada kenangan masa itu, ciyee masa itu. Masa dimana berjuang untuk studi di luar negeri dimulai dari 2015 setelah saya lulus S1, bagi saya yang receh dan di bawah standar itu perlu perjuangan.  Kala itu mendaftar Australia Award Scholarship 3x, Chevening Scholarship 3x, Inpex Scholarship 1x dan terakhir DAAD 1x selalu gagal di seleksi administrasi. Dipanggil untuk interview pun belum pernah gaes, haha. Memang sadar banget, karena masih belajar juga dalam writing, essay beasiswa dalam bahasa Inggris kemarin kayaknya memang gak banget. Tapi dari sana saya terus memperbaiki essay tiap tahunnya, bahkan mengerjakannya jauh-jauh hari sebenarnya. Seperti yang banyak orang bilang, kalau belum jodoh mau diusahakan gimana pun memang belum r...

Curhat Orang yang Gagal Beasiswa

Gambar
Sebenarnya tulisan ini agak bikin malu, isinya juga bukan sesuatu yang membanggakan, dan memang bukan tujuan membanggakan diri.  Akhir bulan untuk awal tahun 2019 ini akhirnya menemukan beberapa titik, dimana titik itu menghentikan sementara kalimat-kalimat cerita berikutnya. Saya bilang sementara, karena saya tak akan menghentikan untuk semua cerita yang bahkan saya mulai. Ya, sore tadi email masuk dari salah satu beasiswa yang saya lamar sekitar November 2018 kemarin. Notifikasi yang sudah sering saya dapat untuk tiga tahun terakhir.  “Maaf, kami belum menerima anda untuk mendapatkan beasiswa ini” Genap, delapan kali belum lolos beasiswa selama 3 tahun belakangan . Ndak mau pakai kata "GAGAL" karena kosakata ini dipakai untuk yang berhenti sampai disitu. Bahkan untuk tembus lolos seleksi administrasi beasiswa ke luar negeri, belum sempat sampai tahap interview.   Email penolakan tadi menambah sejumlah kebelum berhasilan yang tertunda. Haha. Jadi, yang tadi...